Rabu, 03 Februari 2016

Buah belimbing



Mengenal Buah Belimbing



Sejarah Buah Belimbing

Belimbing adalah tumbuhan penghasil buah berbentuk khas yang berasal dari Indonesia, India, dan Sri Langka. Saat ini, belimbing telah tersebar ke penjuru Asia Tenggara, Republik Dominika, Brasil, Peru, Ghana, Guyana, Tonga, dan Polinesia. Usaha penanaman secara komersial dilakukan di Amerika Serikat, yaitu di Florida Selatan dan Hawaii. Di Indonesia, buah ini menjadi ikon kota Depok, Jawa Barat, sejak tahun 2007.

Buah belimbing berbentuk oval dengan kulit tipis, licin dan permukaanya mempunyai lilin, berwarna hijau sampai kuning. panjang buah belimbing antara 5 sampai 12 cm dengan empat sampai enam cuping yang menonjol secara vertikal tetapi mayoritas 5 cuping, jika diiris buahnya maka bentuknya akan menjadi seperti bintang. Dagingnya berwarna cerah sampai kuning tua, berasa asam sampai manis, segar dan berair.Belimbing mempunyai pohon dengan ketinggian 10-15 meter,amun sekarang banyak belimbing yang tinggi 4-5 meter tidak menjulang tinggi lagi. Meskipun belimbing tumbuh pada daerah tropikal, namun masih bisa dapat tumbuh pada daerah dingin dan hanya sedikit terjadi kerusakan pada buahnya. Jika dipanen sebelum masak, buahnya berwarna hijau dan pada penyimpanan akan berubah menjadi kuning. Bagaimanapun, buah belimbing lebih berasa manis jika dibiarkan masak pada pohonya.

Dalam taksonomi tumbuhan, belimbing diklasifikasikan sebagai berikut:

1.
Kingdom
Plantae (tumbuh-tumbuhan)
2.
Divisi
Spermatphyta (tumbuhan berbiji)
3.
Sub-divisi
Angiodpermae (berbiji tertutup)
4.
Kelas
Dicotyledonae (biji berkepping dua)
5.
Ordo
Oxalidales
6.
Famili
Oxalidaceae
7.
Genus
Averrhoa
8.
Spesies
Averrhoa carambola L. (belimbing manis); A.bilimbi L. (belimbing wuluh)



Belimbing merupakan salah satu buah yang memiliki bentuk yang sangat unik diantara buah yang lainnya. Melihat dari bentuk fisik buah belimbing memang mirip star atau bintang dengan warna buahnya kuning kehijau-hijaun. Sehingga buah ini disebut sebagai Starfruits. Rasa buah belimbing mampu menggetarkan lidah penikmatnya, karena rasa manis bercampur asam ketika dikunyah dan dirasakan oleh lidah. Seperti buah-buahan lainnya, belimbing juga memiliki manfaat yang besar bagi kesehatan tubuh.

Belimbing salah satu jenis buah yang mungkin jarang dikonsumsi oleh sebagian orang Indonesia. Beberapa alasan utamanya mungkin rasanya yang bisa menggetarkan lidah atau ketidaktahuan akan berbagai manfaat dari buah belimbing itu sendiri. Belimbing ternyata memiliki kandungan nutrisi yang lengkap seperti karbohidrat, serat, protein, vitamin C, vitamin B6, vitamin E, kalsium, potasium dan zat besi. Berbagai nutrisi yang telah disebutkan tentu berperan luar biasa untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan tubuh yang kita miliki.


Jenis Buah Belimbing

1. Belimbing Demak

Belimbing ini sudah sangat terkenal karena berasal dari kota Demak. Belimbing Demak bewarna putih kekuningan, dengan rasa manis, sedikit asam yanng menyegarkan, dan mengandung banyak air.


2. Belimbing Sembiring

Belimbing ini muncul pertama kali di daerah Pancur Batu, Medan. Rasa buahnya manis dan menyegarkan, dengan warna yang menarik yaitu kuning menyala jika sudah matang. Belimbing sembiring merupakan salah satu jenis belimbing yang sudah diakui kualitasnya. Biasanya belimbing sembiring banyak ditanam di pot, pekarangan maupun di kebun. 


3. Belimbing Bangkok

Asal belimbing ini dari Thailand. Warna buahnya kuning kemerahan pada waktu matang. Bentuk buahnya agak melebar dan pipih dengan bagian pinggir tetap berwarna hijau meskipun buah sudah tua. Rasa buahnya manis dan kandungan airnya banyak.


4. Belimbing Wulan

Jenis belimbing ini merupakan belimbing silangan antara belimbing demak kunir dan belimbing demak jinggo. Bentuk buahnya bulat lonjong, jika sudah matang buah berwarna kemerahan, daging buahnya tidak berserat dengan rasa manis dan kandungan air cukup banyak

5. Belimbing Malaya

Belimbing jenis ini pertama didatangkan dalam bentuk bibit okulasi dan ditanam di kota Bogor. Belimbing jenis ini buahnya dapat dipetikpada umur 65-70 hari, pada umur tersebut buah bewarna kuningkeemasan, tekstur buahnya mulai lunak dan rasanyamanis namun rasanya akan semakin manis jika dipetik umur 75 hari.

6. Belimbing Madu

Belimbing ini bersal dari Malaysia, belimbing ini merupakan belimbing unggulan karena rasanya yang manis sekali dan daging buahnya renyah tidak berserat, bentuk buahnya sedikit meruncing di bagian ujung dan jika sudah matang bewarna orange cerah.

7. Belimbing Wuluh 

Belimbing ini adalah belimbing sayur yang kebanyakan digunakan oleh ibu-ibu rumah tangga untuk digunakan memasak. Belimbing wuluh berbeda dengan belimbing bintang tetapi masih sejenis belimbing.



Manfaat Buah Belimbing

Berikut ini adalah beberapa manfaat buah belimbing :

1. Penyembuh berbagai penyakit antara lain yaitu demam, bisul, sakit tenggorokan maupun batuk. Selain itu, belimbing juga sangat ampuh mencegah penyakit diabetes.

2. Penangkal berbagai radikal bebas penyebab kanker karena belimbing merupakan salah satu buah yang kaya akan kandungan antioksidan didalamnya.

3. Menyehatkan organ pencernaan karena kandungan serat dalam buah belimbing mampu membantu kerja organ pencernaan lebih maksimal serta mencegah dari gangguan sembelit atau ganguan yang diakibatkan susah buang besar.

4. Membantu menurunkan berat badan karena buah belimbing memiliki kandungan kalori sejumlah 30 kalori per buahnya. Jadi sangat baik untuk menurunkan berat badan, dengan menyediakan buah ini dalam menu makanan harian.

5. Mencegah penyakit jantung maupun stroke karena berbagai kandunagan vitamin dalam belimbing yang dapat membantu untuk mencegah datangnya berbagai penyakit mematikan seperti jantung dan stroke.

6. Pencegah rambut rontok yang efektif karena andungan antioksidan dan vitamin C yang tinggi dari buah belimbing dapat menutrisi setiap helai rambut dan menghindarkan dari gejala kerontokkan pada rambut kepala anda.

7. Penangkal datangnya jerawat maupun kulit berminyak karena buah belimbing mengandung zinc yang berperan menangkal tumbuhnya jerawat pada kulit wajah anda.



Cara Budidaya Buah Belimbing


Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah merupakan langkah awasl sebelum melakukan tahapan-tahapan yang lainnya, hal ini dimaksudkan supaya lahan lebih gembur, membersihkan gulma, dan memper baiki aerasi tanah supaya lebih subur.
Tanah diolah dengan dicangkul atau dibajak oleh alat tradisional maupun memakai mesin traktor. Setelah pembajakan dibuat lubang tanam berukuran 60 cm x 60 cm x 50 cm. jarak antara lubang 5 m x 6 m, dan buat selokan dari sisa lahan.
Memisahkan tanah galian lapisan atas dengan lapisan bawah setebal 25-30 cm. tiap lubang diisi pupuk kompos yang sudah matang sebanyak 40 kg. campur pupuk dengan tanah lapisan bawah yang ada di pinggir lubang. Biarkan lubang tanam selama 1-3 minggu.

Penyiapan Bibit

Bibit diusahan berasal dari varietas unggul, bibit yang akan di tanam merupakan hasil dari perbanyakan secara vegetative, misalnya dengan okulasi dan sambung pucuk, mulus, tidak cacat dan tidak bercampur dengan varietas lain, dan tentunya harus bebas dari penyakit.
Varietas unggul memiliki ciri seperi, buahnya bermutu tinggi, manis rasanya, produksinya tinggi, mampu beradaptasi di lokasi baru, tahan stress dan tahan terhadap penyakit.

Penanaman

Penanaman dilahan terbuka atau kebun dilakukan apabila bibit belimbing sudah mencapai ketinggian 50-100 cm. apabila bibit yang sudah dipersiapkan menggunakan media yang dibungkus oleh polibag (platik), sebelum ditanam polibag tersebut harus dibuka terlebih dahulu, kemudian bibit dimasukan kedalam lubang tanam yang sudah disediakan sebelumnya.
Posisi bibit harus tegak tepat di tengah lubang. Kemudian, timbun lubang tanam dengan lapisan tanah atas sambil ditekan ke bawah, dan miring kea rah akarnya sampai kuat. Hal ini dilakukan supaya tanaman tidak goyang jika tertiup angin. Dan siram tanaman tersebut supaya tidak stress.
Jika bibit yang ditanam hasil dari sambung pucuk atau okulasi, maka batas sambungan atau mata temple harus terletak 5-10 cm di atas tanah dan jangan sampai tertimbun tanah

Pemeliharaan Tanaman

Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman, pemberantasan gulma, pemupukan, dan pengendalian hama dan penyakit. Untuk penyiraman dilakukan setiap hari, apalagi pada musim kemarau intensita penyiraman bisa dilakukan pagi dan sore hari. Cara penyiraman dapat dilakukan dengan member lubang jarum pada sisi bawah botol bekas air mineral, kemudian diisi ¾ air, sedangkan atasnya biarkan kosong. Kemudian ditancapkan kedalam tanah, namun tidak terlalu dalam.
Botol pada saat panas akan memuai karena adanya ruangan kosong, dan air akan keluar dari lubang jarum pada sisi bawah. Kemudian cara lain untuk system penyiraman bisa dilakukan dengan cara tetes, yaitu dengan menggunakan selang yang dilubangi sebesar jarum pada posisi samping, kemudian selang dihubungkan dengan menara air (tendon air atau bak air). Air dari menara bisa langsung dialirkan, untuk pengaturannya kita bisa memasang kran pengaturan. 
Untuk pemberantasan gulma bisa kita lakukan dengan alat seperti cangkul , garuk kecil dll. Yang terpenting dalam proses pembuangan benalu atau gulma jangan sampai merusak tanaman utama. Proses ini juga sering disebut penyiangan.
Setelah berumur 3 bulan tanaman harus diberi pupuk N, P dan k. pemupukan dilakukan 3 bulan sekali. Doasis pemberian pupuk untuk tanaman yang sudah berumur satu tahun  diberikan urea 100gram, SP-36 100 gram, KCL 100 gram. Kemudian dosis untuk tanaman yang sudah berumur dua tahun  ialah urea 150 gram, SP-36 100 gram, KCl 150 gram, dosis untuk tanaman yang sudah berumur tiga ttahun, urea 150 gram, SP-36 300 gram, KCl 200 gram, untuk umur empat tahun, urea 200 gram, SP-36 400 gram, KCl 300 gram, dan umur di atas empat tahun bisa di beri dengan dosis, urea 75 gram, SP-36 150 gram. Dan dosis tersebut untuk masing-masing satu pohon.
Tanaman yang sudah berbuah diberi pupuk dua kali. Pupuk diberikan dengan alur melingkari batang, dengan jarak 10-100 cm dari batang. Sedangkan pemberian pupuk kandang diberikan sebelum bibit belimbing ditanam dengan dosis 40 kg/lubang. Dan setelah tanaman berumur 2 tahun baru diberi lagi pupuk kandang dengan dosis 20 kg/pohon.

Pemangkasan Cabang
Tujuan dari pemangkasan adalah untuk membentuk tanaman supaya bercabang banyak, sosoknya supaya tidak terlalu tinggi menjulang. Kemudian tanaman diremajakan caranya, buang tunas-tunas yang muncul terlalu rapat, ranting yang sakit dan tunas yang lemah.
Untuk tanaman yang sudah tua bisa dipangkas dengan gergaji tajam, dan bekasnya dioles dengan lisol atau karbol, lalu tutup dengan plastic hitam. Kemudian diberi pupuk dengan pupuk kandang tau kompos 10 kg/pohon. Jarak pemangkasan dari tanah 1,5-2 m.

Pembungaan dan Kerontokan
Tanaman yang sduah berbunga sebaiknya disemprot dengan hormone NAA sebanyak 10-25 mg/liter pada bunga, atau dengan larutan herbisida sebanyak 2-10 mg/liter pada bunga dan dilakukan sebelum bunganya mekar.
Kerontokan yang terjadi pada tanaman belimbing bisa diakibatkan beberapa hal, seperti, kekeringan, karena hujan lebat, keracunan pupuk atau pestisida, bisa juga karena pemberian pupuk urea yang berlebihan dan tidak adanya bantuan penyerbukan oleh lalat atau lebah.

Penjarangan Buah
Penjarangan buah bertujuan untuk meningkatkan hasil yang berkualitas seperti, ukuran buah yang sama rata. Caranya, seleksi buah pentil kemudian pilih yang kerdil, bengkok, dan ccacat kemudian buang. Sisakan 2-3 buah, selanjutnya pentil yang tersisa bungkus dengan daun jati, plastic, atau kertas. Agar warnanya seragam dan bersih.

Factor-faktor yang menyebabkan buah menjadi manis :
1.   Jenis tanah
2.    Pemupukan dan sinar matahari

Tanah yang baik untuk tanaman belimbing adalah tanah lempung dengan curah  hujan sedang dan pH tanah 5,5-6. Tanaman belimbing baik ditanam di tanah yang bertipe kering, curah hujan kurang dari 1000 mm/tahun, karena cahaya matahari cukup menyinari, sehingga proses fotosintesis dapat berlangsung baik. Pemupukan pada umur 2 tahun dengan diberi pupuk KNO3 atau KCl sebanyak 500-1000 gram/tahun.